2106704156 - Daffa Muhammad Faizan
2106635493 - Annava Wisha Sikoko
2106640354 - Jeremy Alva Pratama
2106634080 - Amanda Nurul Izzah
2106630100 - Kausar Meutuwah
Asisten Dosen: Rakha Rayhan
Pengembangan diri merupakan kebutuhan mutlak mahasiswa demi mempersiapkan diri untuk kehidupan pasca-kuliah. Sebanyak 7.8 juta mahasiswa sedang menempuh pendidikan dan akan lulus ke dunia kerja dalam 3-4 tahun ke depan. Persiapan ini dapat ditujukan untuk mengembangkan suatu kemampuan (misalnya, coding), menjalin relasi dengan orang baru, membuka wawasan budaya lain, dan seterusnya. Ada banyak metode yang dapat dipilih seorang mahasiswa untuk mengembangkan dirinya, program upskilling, exchange, magang, dan masih banyak lagi.
Lomba atau kompetisi merupakan salah satu kegiatan yang menjamur di kalangan pelajar yang ditujukan untuk tujuan pengembangan diri. Lomba memiliki beragam jenis, mulai dari lomba nasional dari Puspresnas seperti Gemastik, hingga lomba yang diselenggarakan secara mandiri oleh organisasi mahasiswa (misal StudentsCatalyst) ataupun perusahaan (misal Unilever). Menjamurnya acara lomba merefleksikan minat mahasiswa untuk berkompetisi, serta potensi pencarian talenta oleh pihak organisasi ataupun perusahaan. Lomba dapat berkontribusi dalam mengharumkan nama universitas di ajang nasional maupun internasional. Tidak jarang, perusahaan menjadikan lomba sebagai talent funnel seperti yang bisa dilihat di kasus Unilever, dimana mereka mengkonversi pemenang lomba menjadi karyawan magang ataupun karyawan tetap.
Banyak lomba yang memiliki sistem beregu (ketiga contoh di lampiran semuanya merupakan lomba beregu), mengharuskan mahasiswa yang ingin berpartisipasi untuk mencari anggota regu yang tidak hanya memiliki visi dan misi yang sejalan, tetapi juga memiliki kemampuan yang saling melengkapi demi memposisikan regu untuk meraih prestasi. Komplikasi dapat terjadi pada tahapan ini di mana mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, mengalami kesulitan dalam mencari teman regu yang tepat untuk berpartisipasi dalam lomba. Maka dari itu, diperlukan sebuah platform pencari regu yang dapat menghubungkan peserta satu dengan peserta lainnya. Anggota regu juga merasakan kesulitan yang sama ketika baru memasuki masa perkuliahan: banyak sekali wadah untuk mengembangkan minat dan bakat, namun sulit untuk mencari regu yang dapat bergerak bersama-sama.
Berangkat dari kesulitan tersebut, regu berencana untuk membangun sebuah aplikasi web yang dapat membantu mahasiswa untuk mencari regu dalam berlomba. Layanan utama kami ada 2: pertama: memungkinkan ketua regu untuk membuat sebuah “lowongan” pencari anggota di situs, kedua: menghubungkan lowongan tersebut dengan para pencari regu. Tentu saja, terdapat layanan lain yang mendukung tujuan utama solusi kami, seperti autentikasi, pembuatan profil, posting info lomba, dan masih banyak lagi.
React
Typescript
Django
Laravel
Facebook
Microsoft
Google
Alibaba
D3
Tencent